Merdeka.com - Pemerintah telah meluncurkan perluasan penggunaan biodiesel 20 persen (B20) untuk PSO dan non PSO. Perluasan B20 ini dilakukan untuk mendorong ekspor dan memperlambat impor dalam rangka menyehatkan neraca pembayaran.
BERITA TERKAIT
PT Pertamina (Persero) mengaku siap menyalurkan B20 di seluruh SPBU yang dimiliki. Hal ini sebagai upaya Pertamina dalam mengurangi impor BBM sehingga mengurangi defisit neraca perdagangan.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan untuk memaksimalkan penyaluran B20 ini, secara bersamaan pihaknya melakukan digitalisasi SPBU.
"Dengan kita pasang digitalisasi di SPBU kita bisa monitoring lewat gadget stok B20 atau bahan bakar lain di setiap SPBU. Jadi bisa meningkatkan pelayanan ke masyarakat sehingga tidak ada kelangkaan," kata Nicke di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (31/8).
Nicke memaparkan, saat ini sudah ada 60 Terminal BBM (TBBM) yang memiliki fasilitas penampungan B20 dari total TBBM sebanyak 112. Sementara 52 TBBM ditargetkan akan memiliki fasilitas B20 ini secepatnya.
Sementara dari sisi infrastruktur SPBU, Pertamina saat ini memiliki 5.518 SPBU yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari total SPBU itu, terdapat 75 ribu nozle dan semua itu akan dilakukan digitalisasi.
"Intinya kita siap mendukung dan mengimplementasikan penyaluran B20 ini," tegas Nicke.
PT Pertamina (Persero) hari ini menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk untuk bersinergi membangun sistem digital secara bertahap pada 5.518 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina di seluruh Indonesia.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6.com [azz]
https://www.merdeka.com/uang/pertamina-sebut-digitalisasi-spbu-optimalkan-penggunaan-b20.html
No comments:
Post a Comment