Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyoal pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara pembekalan calon legislatif (caleg) PDI Perjuangan di Pemilu 2019. Menurutnya pidato mantan Gubernur DKI Jakarta itu secara tidak langsung mengadu domba rakyat.
BERITA TERKAIT
"Pidatonya dari awal mengadu domba rakyatnya sendiri. Pisahkan agama dengan politik, saya Pancasila kamu bukan. Sampai begitu, ini sekarang begitu, diajak berantem relawan-relawan," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/8).
Relawan adalah pihak yang rela berkerumun tanpa penanggung jawab. Sehingga, tidak ada yang bisa bertanggung jawab jika terjadi pertikaian.
"Tiba-tiba kumpulan kaya gini karena bukan parpol kan, kalau parpol ada mandat, ada kejelasan posisi mereka dimana, ada penanggungjawabnya, namanya relawan kan orang rela yang datang berkerumun dengan ketidakjelasan itu mau disuruh berantem, kalau berantem siapa mau tanggungjawab? namanya relawan," ungkapnya.
Fahri mengatakan pidato Jokowi sangat berbanding terbalik dengan pidato Presiden Sukarno. Dulu, Sukarno selalu berusaha menggelorakan persatuan.
"Belum pernah, Bung Karno dulu semua pidato-pidatonya menyatukan rakyat. Musuh kita di luar. Inggris kita linggis, Amerika kita setrika," ungkapnya.
Fahri meminta Jokowi memperbaiki cara berpidatonya. Salah satunya dengan cara yang lebih negarawan.
"Pak Jokowi harus mulai pidato sebagai negarawan. Yang membuat kita semua terpukau. Kegagalan narasi Pemerintahan ini dari awal itulah yang merusak bangsa Indonesia," ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai pernyataannya di hadapan relawan tidak dipahami secara utuh. Dia meminta kepada siapa saja yang melempar kritik untuk mendengar kembali ucapannya dari awal hingga akhir.
"Coba dirunut dari atas, jangan diambil sepotongnya saja, nanti enak yang komentari kalau seperti itu. Dilihat secara keseluruhan, konteksnya kan kelihatan," kata Jokowi di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Senin (6/8).
Dalam Rapat Umum Relawan Jokowi di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (5/8), mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan kepada relawan supaya tidak mencari musuh dalam berkampanye, tapi siap melawan jika diajak berantem.
"Siapa yang ngomong? Ditonton yang komplet dong. Saya kan sampaikan aset terbesar kita adalah persatuan, kerukunan. Oleh sebab itu jangan sampai membangun kebencian, saling mencela, saling menjelekkan, saya sampaikan itu," tambahnya. [noe]
https://www.merdeka.com/politik/fahri-bandingkan-pidato-jokowi-singgung-berantem-dan-sukarno-soal-persatuan.html
No comments:
Post a Comment