Rechercher dans ce blog

Wednesday, August 15, 2018

Cara bos BTN wujudkan pondok pesantren jadi inkubator pengembangan fintech syariah

Merdeka.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau TBK terus mendukung pengembangan aplikasi fintech di Pondok Pesantren, salah satunya dengan penambahan fitur-fitur yang memudahkan layanan transaksi para santri.

BERITA TERKAIT

Pada Juli tahun lalu, BTN telah menandatangani Memorandum Of Understanding (MOU) bersama Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Boarding School dan PT Data Aksara Matra mengenai pengembangan fitur pada aplikasi financial technology mobile di lingkungan ponpes.

Pada tahap pertama atau soft launching bulan Januari lalu, para santri di lingkungan Ponpes Nurul Iman sudah bisa mencoba sejumlah fitur antara lain, pendaftaran akun/rekening, penambahan saldo dan fitur transaksi antar rekening santri menggunakan Kartu Santri dan unit usaha di lingkungan ponpes.

Kini, pada tahap kedua atau grand launching fitur yang dimatangkan adalah fitur cash out/transaksi transfer dana dari rekening aplikasi mobile fintech (virtual account) ke akun/rekening bank BTN Syariah dan fitur e-commerce, yaitu fitur transaksi online antar virtual account para santri dan virtual account milik unit usaha yang ada di Ponpes dengan menyediakan barang/jasa diakses melalui aplikasi mobile. Layanan fintech ini juga meliputi penyediaan kartu transaksi atau sejenis uang elektronik (kartu Baitul Maal Watamwil) bagi 15.000 santri untuk bertransaksi hanya di lingkungan mereka.

"Saya sangat bangga dengan antusiasme para santri dalam pengembangan aplikasi fintech yang makin memudahkan mereka memaksimalkan layanan perbankan," kata Direktur Utama Bank BTN, Maryono.

Maryono berharap, layanan fasilitas fintech akan mempermudah transaksi perbankan di lingkungan Yayasan Al Ashiriyyah Nurul Iman. Bank BTN juga membuka peluang bisnis dengan membuka layanan pembiayaan syariah dan tawaran tabungan haji dan umroh bagi guru-guru, pengurus, dan wali santri Yayasan Al Ashiriyyah Nurul Iman.

Seperti yang diketahui, Yayasan Al Ashiriyyah mengayomi 15.000 santri, 15.000 wali santri, 300 guru, serta 31 unit usaha yang merupakan nasabah potensial yang siap dibidik Unit Usaha Syariah BTN.

"Aplikasi fintech berbasis syariah masih sangat jarang, dengan pengembangan aplikasi fintech oleh santri di lingkungan ponpes diharapkan dapat benar-benar bisa menjawab kebutuhan fasilitas layanan perbankan sesuai dengan syariat Islam," kata Maryono.

Maryono menilai, pondok pesantren bisa menjadi inkubator dari pengembangan aplikasi fintech berbasis syariah. Oleh karena itu dia berharap, fitur dari aplikasi tersebut bisa dikembangkan, misalnya bisa melayani pembiayaan syariah karena pasarnya masih luas apalagi umat muslim di Indonesia jumlahnya sangat banyak.

"Kompetitor pengembang aplikasi fintech syariah masih sedikit, kami harap aplikasi ini tidak hanya dinikmati para santri di Nurul Iman tapi juga masyarakat luas," kata Maryono.

Pada kesempatan yang sama, Bank BTN juga menyerahkan secara simbolis bantuan berupa toran air sebagai tambahan bantuan sarana dan prasarana untuk Yayasan Al Ashiriyyah. [idr]

Let's block ads! (Why?)

https://www.merdeka.com/uang/cara-bos-btn-wujudkan-pondok-pesantren-jadi-inkubator-pengembangan-fintech-syariah.html

No comments:

Post a Comment

Search

Featured Post

This North Texas city has asked large trucks to avoid its quaint downtown. They come anyway - Yahoo News

ragamnyakabar.blogspot.com Glen Rose’s downtown — lined with boutiques, antique shops, bookstores and cafes in early 20th century building...

Postingan Populer