Merdeka.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto menilai Ijtimak Ulama GNPF merupakan lambang kebebasan berekspresi. Dia mengingatkan agar ulama bisa membawa kebijaksanaan.
BERITA TERKAIT
"Tapi apapun, kebebasan berserikat dan berkumpul itu dijamin oleh konstitusi. Dalam pandangan kami diajarkan ulama adalah sosok yang harus kita hormati, sosok yang penuh kebijaksanaan, sosok yang membawa harapan bagi masyarakat berupa upaya-upaya untuk peningkatan kualitas kehidupan berdasarkan moralitas dan etika yang baik," kata Hasto di rumah aspirasi Jokowi-Ma'ruf, Jakarta, Minggu (16/9).
Dia menuturkan, pihaknya tak terlalu memusingkan acara tersebut. Karena dengan hadirnya sosok Kiai Ma'ruf sebagai pendamping Jokowi sosok yang dihormati.
"Kalau kita lihat pasangan Pak Jokowi adalah Pak Kiai Ma'ruf sosok pengayom, sosok ulama yang begitu dihormati," jelas Hasto.
Hadirnya Kiai Ma'ruf, kata Hasto, menjadi tanda bersatunya antara kaum nasionalis dan agamais.
"Dengan demikian dengan hadirnya Kiai Ma'ruf sebagai calon wakil presiden yang akan mendampingi Pak Jokowi, ini menunjukkan ke-Indonesiaan kita, kebersamaan kita, antara kekuatan nasionalis dan agamais bersama dan bersatu untuk Indonesia Raya," tandasnya.
Diketahui, Itjima Ulama jilid II diselenggarakan Cempaka, bilangan Cempaka Putih, Jakarta pada Minggu (16/9/2018). Adapun, itu dilakukan untuk membahas dukungan pada bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber : Liputan6.com [noe]
https://www.merdeka.com/politik/ijtimak-ulama-ii-kubu-jokowi-sebut-maruf-pemersatu-nasionalis-dan-agamais.html
No comments:
Post a Comment