Merdeka.com - Beberapa waktu lalu bakal cawapres Sandiaga Salahuddin Uno bereaksi atas anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Menurut Sandi akibatnya dirasakan masyarakat di mana uang Rp 100 ribu hanya bisa membeli cabai dan bawang. Bahkan teranyar dia menyebut ada orang jual tempe setipis ATM.
BERITA TERKAIT
Kendati banyak pihak menilai pernyataan Sandi berlebihan, Partai Gerindra menilai apa yang disampaikan Sandi merupakan fakta yang ditemui di lapangan. Pernyataan-pernyataan Sandi dinilai sebagai masukan kepada pemerintah.
"Seharusnya pemerintah jangan resistensi dengan masukan dari kubu kita. Kubu kita kan memberikan masukan, bukan nyinyir, mengkritisi. Karena masalah dolar ini bukan masalah Pak Jokowi dan tim suksesnya saja," jelas Wakil Sekjen Partai Gerindra, Andre Rosiade kepada merdeka.com, Selasa (11/9).
Andre mengatakan permasalahan merosotnya nilai tukar rupiah merupakan permasalahan bangsa. Karena itulah pihaknya wajib mengingatkan pemerintah.
"Masalah merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar kan permasalahan bangsa. Bukan hanya Pak Jokowi doang yang merasakan. Pak Prabowo dan pendukung Pak Prabowo merasakan juga susahnya," jelasnya.
Dampak kenaikan harga dolar menurutnya berpengaruh terhadap harga kebutuhan pokok. Ini juga telah dirasakan dampaknya oleh masyarakat.
"Karena jika harga rupiah melemah berkelanjutan, cepat atau lambat harga kebutuhan pokok pasti akan naik dan itu sudah dirasakan. Dan dengan harga kedelai naik otomatis harga tempe naik. Lalu nanti kita impor beras, impor gula, harga naik," paparnya.
Pernyataan Sandi yang menyatakan tempe di pasar saat ini setipis kartu ATM sebagai dampak anjloknya nilai rupiah, Andre mengatakan faktanya memang demikian. Ia mengatakan biasanya dengan uang Rp 10 ribu bisa mendapat 17 potong tempe (gorengan), kini cuma dapat 15 potong.
"Jadi memang ada penipisan tempe. Itu karena memang harga kedelai tinggi. Itu terjadi memang. Merosotnya harga nilai tukar rupiah terhadap dolar itu membuat harga-harga bahan pokok naik. Itu fakta yang tak bisa ditutupi," jelasnya.
Sebelum Sandi mengeluarkan pernyataan, Andre mengatakan terlebih dulu Sandi melakukan survei di pasar dan mendengar keluhan pedagang di pasar maupun masyarakat umum.
"Bang Sandi kan lihat bagaimana masyarakat itu mengeluh. Di pasar-pasar itu terjadi. Kalau tanya pedagang warteg sekarang kan mereka kesulitan kalau menaikkan harga jadi ya udah tempenya ditipisin. Itu cara supaya tidak naik harga ya tempenya ditipisin," kata Andre.
"Jadi tolong lah masukan Bang Sandi itu diterima untuk pemerintah memperbaiki diri. Jangan orang kasih masukan malah resistensi. Apalagi Bang Sandi sudah membantu pemerintah dengan menukar dolar yang dimiliki," tuturnya.
[eko]
https://www.merdeka.com/politik/gerindra-kubu-kami-memberi-masukan-bukan-nyinyir.html
No comments:
Post a Comment