Merdeka.com - Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso di Jakarta, Kamis menjelaskan tidak semua maskapai menginginkan adanya penyesuaian tarif batas bawah. Dengan demikian, pihaknya akan mempersempit koridor tarif batas atas dan tarif batas bawah harga tiket pesawat.
BERITA TERKAIT
Menurutnya, kebijakan ini bertujuan untuk menciptakan tarif yang sehat antar maskapai. Sehingga, jika pada musim ramai (peak season) tidak terjadi perang tarif. Selain itu, hal ini juga untuk menjawab penyesuaian tarif batas bawah yang diminta maskapai menyusul kenaikan harga avtur.
"Ada beberapa yang keberatan pada komplain di koridor itu karena pada waktu Lebaran tiket naik dua hingga tiga kali lipat, namun masih dalam koridor tarif batas atas," kata Agus dikutip Antara, Kamis (26/7).
Dia menjelaskan, Asosiasi Perusahaan Penerbangan Sipil Indonesia (Inaca) meminta pemerintah melakukan evaluasi tarif batas yang saat ini 30 persen dari tarif batas atas, menjadi 40 persen dari tarif batas atas.
"Kita sedang godok, dua minggu lagi sudah bisa menghadirkan angka yang baik bagi semuanya, karena kalau kita bertahan sekarang biaya operasi sangat tinggi karena kurs berubah. Ini suatu penyesuaian untuk menentukan formula," imbuhnya.
Harga ini termasuk yang paling murah dibanding Bandara-Bandara lainnya di dunia, termasuk di Riyadh, Arab Saudi sekitar 200 sen per galon atau Rp 7.397 per liter.
Sedangkan di situs Pertamina Aviation, avtur di Bandara Soekarno-Hatta saat ini dilepas pada harga Rp7.580 atau 0,56.20 dolar AS setiap liternya sudah termasuk pengiriman ke pesawat, namun belum menghitung PPN 10 persen dan PPH 0,3 persen khusus penerbangan domestik. [azz]
https://www.merdeka.com/uang/pemerintah-persempit-koridor-batas-bawah-pesawat.html
No comments:
Post a Comment