Merdeka.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengaku tidak pernah berbicara dengan partai politik atau Presiden Joko Wiodo terkait calon wakil presiden periode 2019-2024. Meski begitu, Mahfud menyatakan siap menunggu panggilan sejarah terkait posisi tersebut.
BERITA TERKAIT
"Media lebih tahu dibanding sayalah. Kan wartawan bisa tanya sana-sini, ke pak Jokowi, ke partai, jadi lebih tahu soal calon pendamping itu. Kalau saya tidak pernah berbicara soal cawapres itu baik ke pak Jokowi atau ke partai," terangnya di Semarang, Sabtu (21/7).
Mahfud pun mengungkapkan tidak ada persoalan jika dirinya tidak dipilih menjadi pendamping Jokowi.
"Kan dari semua nama yang beredar itu, belum tentu dipilih. Tapi intinya, kita harus siap menunggu panggilan sejarah. Dan juga tidak boleh GR," paparnya. Soal pendamping, lanjutnya, akan diputuskan oleh Jokowi dan seluruh partai pendukungnya.
Mahfud juga membantah telah meminta restu ke pimpinan Ponpes Al Anwar Sarang, Rembang KH Maimoen Zubaer. "Tidak minta restu, saya itu rutin ke Mbah Moen setiap enam bulan sekali. Kemarin kan infonya Mbah Moen sakit, jadi saya menengok. Tapi sekarang sudah sehat," tegasnya.
Mbah Moen, menurut Mahfud, juga menyinggung nama-nama calon pendamping Jokowi. "Kata Mbah Moen, semua nama itu orang baik, jangan ada yang tertinggal. Lha kalau saya itu dengan Mbah Moen sudah lama, bahkan sejak Gus Dur. Mbah Moen juga yang rekomendasi ke Hamzah Haz agar saya jadi Menteri Pertahanan," paparnya.
Soal pemerintahan zaman Jokowi, Mahfud menilai ada kemajuan literas. "Soal pemberantasan korupsi, kita harus menjaga KPK karena menjadi lembaga paling terpercaya dibanding institusi lain. Polri juga berbenah, netral dalam Pemilu dan penegakkan hukum. Tapi soal kasus politik masih ada beberapa yang tersendat tapi tarafnya biasa," ungkap Mahfud. [rhm]
https://www.merdeka.com/politik/digadang-gadang-jadi-cawapres-mahfud-ngaku-belum-diajak-bicara-partai.html
No comments:
Post a Comment