Merdeka.com - Kepadatan kendaraan pemudik baik saat arus mudik di ruas Tol mulai dari Cipali hingga Tol Jakarta-Cikampek yang kerap berujung kemacetan, membuat banyak pemudik lebih memilih jalan arteri.
BERITA TERKAIT
Mulai dari jalur utama Pantura hingga jalan arteri Jakarta-Cikampek via Karawang dan Bekasi. Padahal jalan tersebut pada dua tahun terakhir seolah ditinggalkan dan tak lagi jadi primadona bagi pemudik.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Karawang Arif Wijaksana menyatakan selama arus mudik dan balik Lebaran 2018 kendaraan yang melewati jalur Pantura meningkat sampai 20 persen. Kenaikan jumlah volume kendaraan terhitung sejak H-4.
"Berdasarkan data di pos pantau Dishub Balonggandu, terjadi peningkatan arus mudik menggunakan alat transportasi pribadi yang sangat signifikan, di jalur Pantura," kata Arif di Karawang, Kamis (21/6).
Arif mengatakan, saat arus balik tercatat ada 202.909 kendaraan yang melintas di jalur Pantura, di jalur Cirebon mengarah ke Jakarta. Jumlah tersebut didominasi roda dua atau sepeda motor, yang mencapai 196.349 unit. Minibus atau mobil penumpang 19.066 unit, Kendaraan bus 2.463 kendaraan.
Sedangkan pada arus mudik jumlah kendaraan puncaknya terjadi pada H-4 mencapai 191.552 kendaraan. Untuk roda empat hanya ada 14.308 unit.
"Kalau dibandingkan dengan arus mudik pada H-4 Lebaran dengan arus balik Lebaran pada H+4 tercatat ada peningkatan baik kendaraan roda dua maupun roda empat sekitar tercatat ada 109.155 unit kendaraan, maka jumlah kendaraan melalui Pantura naik sampai 20 persen," ujarnya.
Sedangkan untuk kendaraan Bus penumpang dari 3.134 unit bus naik menjadi 2.563 unit terlihat di jalur Pantura arah Jakarta.
"Pada arus balik terjadi penurunan sekitar 1.471 unit bus yang melintas di jalur Pantura arah Jakarta," jelas Arif. [rzk]
https://www.merdeka.com/peristiwa/mudik-lebaran-kendaraan-di-jalur-pantura-naik-20-persen.html
No comments:
Post a Comment