Merdeka.com - Kerusuhan antara napi teroris dan petugas kepolisian pecah di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, pada Selasa (8/5) malam. Hingga kini, napi teroris masih menguasai rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.
BERITA TERKAIT
Napi teroris masih menyandera seorang polisi di dalam. Sementara, lima orang polisi lainnya meninggal dan empat luka-luka. Dari pihak napi teroris, satu orang tewas.
Kabid Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, tuntutan para napi teroris tidak jelas. Dia juga mengatakan asal usul masalah sepele yakni masalah makanan.
"Tiba-tiba kemudian ada yang memprovokasi bobol ruangan untuk aksi yang lain," katanya dalam jumpa pers di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Rabu (9/5).
Menurutnya, saat ini tim negosiasi masih berjalan. Pihaknya berharap segera ditemukan jalan keluar terbaik.
"Kita berharap semua bisa berakhir dengan baik," katanya.
Sebelumnya, Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen M Iqbal menjelaskan, jumlah seluruh napi di Rutan Mako Brimob ada sekitar 130 orang. Mereka terbagi dalam beberapa blok tahanan.
"130-an (tahanan), ada beberapa blok," kata Brigjen M Iqbal di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Dia mengatakan, satu anggota polisi yang disandera para napi hingga kini masih dalam kondisi sehat.
"Sampai satu jam lalu masih sehat," katanya.
Pihaknya belum bisa merinci kerusakan apa saya yang terjadi di dalam. Sebab, hingga kini belum bisa masuk ke dalam area yang dikuasai para napi teroris.
"Belum bisa masuk," katanya.
Hingga kini pihaknya masih melakukan negosiasi dengan para napi. Pihaknya meminta para napi segera menyerahkan diri.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com[dan]
No comments:
Post a Comment