Merdeka.com - Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan melihat, perlu adanya evaluasi pada hasil Ujian Nasional (UN) 2018. Pasalnya dikabarkan nilai hasil UN tingkat SMA/SMK/MA 2018 mengalami penurunan bila dibandingkan tahun lalu.
BERITA TERKAIT
Kendati integritas siswa meningkat, namun penurunan nilai ini harus menjadi perhatian.
"Kita apresiasi integritas dan kejujuran siswa dalam mengerjakan soal mengalami peningkatan. Tapi penurunan nilai ini juga tak bisa dikesampingkan. Ada apa dengan penurunan nilai ini. Apalagi kemarin cukup ramai siswa mengeluh soal UN yang terlalu sulit. Apakah soalnya, atau apa. Perlu ada evaluasi menyeluruh," kata Taufik saat dihubungi, Minggu (6/5).
Waketum PAN ini juga mengkritisi semangat dan motivasi belajar siswa. Ia khawatir, karena UN ini tidak menentukan kelulusan, sehingga siswa tidak mempersiapkan untuk menghadapi UN dengan baik. Atau karena sistem pelaksanaan ujian dengan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), yang membuat siswa kesulitan.
"Tentu ini menjadi tantangan kita, agar ada perbaikan pada pendidikan kita ke depannya. Apakah karena sistem yang berubah ke UNBK, atau memang tingkat kesulitan soal yang meningkat. Atau justru malah tidak ada motivasi dari siswa, dalam kaitan menghadapi UNBK. Kita harap Mendikbud dapat mengevaluasi hal ini," harap dia.
Diketahui, Pelaksanaan UNBK dan UN berbasis kertas pensil (UNKP) jenjang SMA sederajat telah diserahkan pemerintah melalui Kemendikbud kepada dinas pendidikan provinsi. Kepala Pusat Penilaian dan Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud, M Abduh mengakui adanya penurunan UN SMA sederajat tersebut.
Dia berpendapat, sekolah-sekolah yang beralih dari UNKP ke UNBK cenderung mengalami penurunan nilai UN. Namun begitu, penggunaan UNBK memiliki konsekuensi logis dengan terjadinya peningkatan indeks integitas UN (IIUN) di sekolah-sekolah tersebut. Berdasarkan data empirik, tambahnya, UNBK juga berhasil meminimalisasi kecurangan UN.
Salah satu daerah yang nilai UN tingkat SMA/SMK/MA mengalami penurunan adalah Jawa Timur. Untuk jenjang SMA, terdapat 146.183 dari 172.105 siswa yang mendapat nilai di bawah 55. Angka ini membuat persentase siswa yang mendapat nilai di bawah 55 menjadi naik dari 85,13 persen menjadi 85,30 persen. [rnd]
https://www.merdeka.com/politik/pimpinan-dpr-ingin-ujian-nasional-2018-dievaluasi.html
No comments:
Post a Comment