Merdeka.com - Jumlah korban tewas dari kecelakaan pesawat di Kuba menjadi 111 orang. Setelah satu dari tiga orang perempuan yang selamat, menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin (22/5) malam.
BERITA TERKAIT
Korban bernama Grettel Landrove (23), adalah seorang penari flamenco dan mahasiswa teknik yang sebentar lagi akan lulus. Sedangkan dua penumpang yang selamat, yakni Mailen Diaz (19) dan Emiley Sanchez (39) dalam kondisi kritis.
Ini merupakan kecelakaan terburuk dalam 30 tahun terakhir penerbangan di Kuba. Pesawat itu jatuh setelah lepas landas dari Bandara Havana. Itu adalah penerbangan internal terjadwal ke kota Kuba, Holguin.
Data dari manifes pesawat menyebutkan enam awak pesawat adalah orang Meksiko, sedangkan mayoritas penumpang adalah orang Kuba. Selain itu, pasangan Argentina dan dua penumpang dari wilayah Sahara Barat dan juga turis Meksiko tewas dalam kecelakaan itu.
Pesawat Boeing 737 milik Aerolneas Damojh dibuat pada tahun 1979. Perusahaan yang terdaftar di Meksiko itu menyewakan pesawatnya kepada maskapai penerbangan Kuba, Cubana de Aviacin, dikutip dari BBC, Selasa (22/5).
Otoritas udara sipil Meksiko, diketahui telah menghentikan operasi perusahaan tersebut.
Para pejabat mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Aerolneas Damojh berada di bawah 'verifikasi luar biasa'.
Pernyataan Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil (DGAC) dalam bahasa Spanyol mengatakan, pihak berwenang akan mencari informasi untuk membantu penyelidikan kecelakaan, dan apakah perusahaan itu telah mengikuti standar pemeliharaan.
Aerolneas Damojh telah menjalani serangkaian evaluasi setelah kecelakaan pesawat di Puerto Vallarta, pada tahun 2010, dan keluhan pilot pada tahun 2013. [frh]
https://www.merdeka.com/dunia/korban-tewas-pesawat-jatuh-di-kuba-jadi-111-orang.html
No comments:
Post a Comment