Merdeka.com - Kinerja pasar saham dan obligasi Indonesia bergerak melemah sejak awal tahun hingga akhir Agustus 2018. Pelemahan ini disebabkan oleh normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat dan konflik dagang yang berkepanjangan.
BERITA TERKAIT
Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Krizia Maulan mengatakan, setidaknya terdapat 5 faktor yang dapat menunjang pergerakan pasar saham Indonesia ke arah yang lebih tinggi ke depannya. Pertama, ada kepastian dalam hal eksternal terkait konflik dagang dan normalisasi dari kebijakan moneter AS.
"Kedua, kebijakan aktif dari Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah. Ketiga, kondisi fiskal yang saat ini sudah jauh lebih sehat. Di mana kenaikan pendapatan negara berada jauh di atas biaya dari belanja negara," ujarnya melalui siaran pers, Jakarta, Sabtu (15/9).
Faktor keempat dalam mendorong pasar saham adalah valuasi dari pasar saham Indonesia yang semakin atraktif, di mana posisi investor asing terhadap pasar saham Indonesia lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya, sehingga diharapkan tekanan jual asing pun juga akan berkurang.
"Faktor kelima, situasi politik yang lebih kondusif untuk saat ini. Secara umum pasar negara berkembang, khususnya Indonesia akan diuntungkan dari stimulus ekonomi China dan jika ada perubahan nada kebijakan dari The Fed," jelasnya. [azz]
https://www.merdeka.com/uang/5-faktor-ini-bisa-dorong-pergerakan-pasar-saham-indonesia-lebih-positif.html
No comments:
Post a Comment