Merdeka.com - Seorang perawat Gaza, Razan Ashraf al-Najjar, ditembak mati oleh tentara Israel saat sedang melakukan pekerjaannya di jalur Gaza pada Jumat (1/6).
BERITA TERKAIT
Razan adalah seorang sukarelawandi Palestinian Medical Relief Society, sebuah lembaga NGO bidang kesehatan. Ia tewas tertembak di bagianperut saat mencoba memberikan pertolongan kepada demonstran yang terluka.
Menurut kantor berita resmi Palestina, Wafa, Razan saat ituberdiri 100 meter dari pagar pembatas. Ketika tiba-tiba dia menjadi sasaran tembakan penembak jitu Israel meskipun mengenakan mantel putih yang terlihat jelas.
"Laporan menunjukkan bahwa Razan membantu para demonstran yang terluka dan mengenakan pakaian responden pertamanya, sangat jelas umtuk membedakannya sebagai pekerja medis bahkan dari kejauhan," kata Kepala Kantor Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia di Palestina,James Heenan, dilansir dariThe Jerusalem Post, Minggu (3/6).
"Laporan menunjukkan bahwa dia ditembak sekitar 100 meter dari pagar. Di bawah hukum hak asasi manusia internasional, yang berlaku dalam konteks bersama dengan hukum humaniter internasional. Kekuatan mematikan hanya dapat digunakan sebagai upaya terakhir dan ketika ada ancaman kematian atau cedera serius. Sangat sulit untuk melihat bagaimana Razan menjadi ancaman bagi pasukan Israel bersenjata berat yang dilindungi dengan baik di posisi pertahanan di sisi lain pagar, " ujar Heenan.
Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan bahwa Razan yang berusia 21 tahun, berasal dari kota Khuzaa dekat Khan Yunis.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qidra menyatakan bahwa lebih dari 100 pengunjuk rasa terluka pada hari Jumat lalu, karena terkena gas air mata dan 40 orang terkena amunisi tentara Israel.
Militer Israel mengatakan sedang menyelidiki tewasnyaRazan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF)."Kasus-kasus di mana seorang warga sipil diduga telah dibunuh oleh tembakan IDF. Secara menyeluruh diselidiki oleh eselon perintah yang relevan dan diperiksa oleh mekanisme pembekalan staf umum, dan akan dilakukan berkenaan dengan tuduhan saat ini," ujar penyataan tersebut.
IDF mengklaim para militan Palestina telah menyerang dengan tembakan dan granat. Sehingga pihaknya melakukan aksi balasan dengan melakukan tembakan sesuai dengan peraturan.
Militer Israel menyatakan bahwa mereka telah melakukan prosedur operasional untuk mengurangi jumlah korban di sepanjang pagar perbatasan. Pihaknya juga mengklaim telah berulang kali memperingatkan warga untuk tidak mendekati pagar dan mengambil bagian dalam aksi demonstrasi Hamas.
"Sayangnya mereka menempatkan anak-anak dan perempuan muda di garis depan, untuk bertindak sebagai perisai manusia demi terwujudnya tujuan Hamas," ujar penyataan itu.
Tewasnya Razan, menambah daftar panjang korban tewas dari pihak Palestina. Selain itu, dia adalah wanita kedua dan petugas medis kedua yang tewas oleh tembakan IDF. [frh]
https://www.merdeka.com/dunia/militer-israel-akan-selidiki-pelaku-penembakan-tenaga-medis-palestina-di-jalur-gaza.html
No comments:
Post a Comment