Merdeka.com - Kehadiran mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo, ternyata menjadi perhatian Lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Dalam hasil penelitian yang dilakukan 28 Maret-5 Mei 2018, Gatot masih belum dikaitkan dengan parpol apapun.
BERITA TERKAIT
Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, mengatakan, sebanyak 9,5 persen menyatakan Gatot merupakan capres yang berasal dari gabungan partai. Sedangkan 90,5 persen memilih tidak tahu atau tidak jawab.
"Sampai sekarang belum ada partai yang terasosiasi dengan Gatot Nurmantyo," ucap Ardian di kantornya, Jakarta, Selasa (8/5).
Meski demikian, dia menuturkan, jika Gatot dicalonkan oleh Demokrat dan PKB, hal ini jelas menaikan suara partai tersebut.
Diketahui, dalam survei yang dilakukan LSI, PKB meraih suara 6,20 persen. Sedangkan Demokrat 5,80 persen.
"Dengan mencalonkan Gatot, Demokrat dan PKB akan terdongkrak posisi partainya. Demokrat menjadi 16,50 persen. Sedangkan PKB menjadi 15,80 persen," ungkap Ardian.
Bukan hanya PKB dan Demokrat saja. Dia juga menegaskan, jika Gerindra yang meraih suara 14,70 persen, mencalonkan nama Gatot, elektabiltas partai berlambang burung itu akan naik.
"Suaranya menjadi 19,80 persen. Di samping mendapatkan dukungan dari pendukung Prabowo, Gerindra juga mendapatkan suara dari pendukung Gatot Nurmantyo," jelasnya.
Alasan Masih Di bawah
Dia juga menerangkan, alasan PAN, PPP, PKS, NasDem, serta Perindo masih berada di papan bawah. Hal ini karena partai tersebut tidak terasosiasi kuat dengan capres yang kuat.
"Tidak ada program dari partai-partai tersebut yang dikenal dengan luas. Tapi untuk Perindo yang merupakan partai baru, ini sudah merupakan suatu prestasi," kata Ardian.
Sementara itu, masih kata dia, untuk Hanura yang tak mencapai 1 persen, karena masih terkena isu perpecahan partai. Selain tak terdengar program dan tidak terasosiasi kuat dengan Capres yang juga kuat.
"Untuk PSI, publisitas yang cukup. Tapi melakukan blunder kasus Sunny Tanuwijaya yang membuat PSI ditinggal pemilih anti korupsi," tukasnya.
Untuk PBB, lanjut dia, tidak cukup publikasi untuk menarik pemilih Islam yang menjadi programnya.
"PKPI, Partai Garuda, dan Partai Berkarya, tidak terdengar kiprahnya," pungkasnya.
Diketahui, dalam survei ini, PAN meraih suara 2,50 persen, mengikuti NasDem dan Perindo yang meraih sama yaitu 2,30 persen. Kemudian PKS 2,20 persen dan PPP 1,80 persen. Kemudian, Hanura meraih 0,70 persen. Disusul PBB 0,40 persen, Garuda 0,30 persen, serta PKPI, Berkarya dan PSI 0,10 persen.
Adapun survei ini dilakukan dengan metode multistage random sampling, dengan jumlah responden 1.200 orang. Dimana menggunakan wawancara tatap muka responden, yang menggunakan kuisioner. Dengan margin of error +- 2,9%.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com[rnd]
https://www.merdeka.com/politik/lsi-jika-usung-gatot-nurmantyo-elektabilitas-gerindra-capai-1980.html
No comments:
Post a Comment