Merdeka.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut lima anggota Polri yang gugur dalam insiden rusuh Rumah Tahanan (Rutan) Mako Brimob bukanlah tim penindakan, melainkan tim pemberkasan.
BERITA TERKAIT
"Jadi, anggota kita yang gugur lima ini, kita semua berduka, anggota ini sebetulnya bukan penindak, pemukul. Mereka ini adalah tim pemberkasan," katanya di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (10/5).
Meski kelima anggota Polri yang gugur bukan tim penindakan, namun kelimanya dibekali senjata oleh institusi Bhayangkara. Senjata yang dipegang kelimanya itu kemudian direbut oleh napi teroris.
"Mereka juga punya senjata perorangan, itu yang dirampas. Di samping itu ada juga barang bukti senjata yang ditaruh di situ untuk ditunjukkan kepada tersangka, itu juga yang dirampas," jelasnya.
Tito mengakui penempatan barang bukti senjata tersebut yang menjadi kelemahan jajarannya. Menurut dia, selama ini penyimpanan barang bukti tersebut tak pernah ada permasalahan.
Namun nahas, barang bukti tersebut justru dirampas oleh napi teroris. Lantaran para napi terorisme memegang senjata, Tito menyarankan kepada anak buahnya untuk bertindak lebih berhati-hati.
"Nah itu lah yang membuat kita memberikan opsi untuk memberi waktu sampai dengan Kamis pagi, jadi lebih kurang, kurang dari 24 jam agar mereka (napi teroris) menyerahkan diri baik-baik," tutupnya.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber: Liputan6.com[fik]
https://www.merdeka.com/peristiwa/kapolri-korban-gugur-mako-brimob-bukan-tim-penindakan.html
No comments:
Post a Comment