Rechercher dans ce blog

Saturday, May 5, 2018

Dianggap berpakaian kurang sopan, pelari wanita di Yogyakarta dipukul kakek-kakek

Merdeka.com - Seorang pelari perempuan mendapatkan perlakuan tak menyenangkan saat mengikuti kejuaraan lari 5K Unisa Running 2018 yang digelar pada Selasa (1/5) lalu. Kegiatan lari sejauh lima kilometer ini merupakan rangkaian acara dalam perayaan Milad ke 27 Universitas Aisyiyah (Unisa).

BERITA TERKAIT

Perlakuan tak menyenangkan ini ramai dibicarakan di media sosial setelah video kejadian itu diunggah oleh seorang warganet. Dalam video itu terlihat pelari perempuan yang mengenakan celana pendek dan kaos berwarna hitam tengah diadang seorang kakek.

Menanggapi hal itu, Ketua Panitia Milad ke 27 Unisa, Ruhiyana membenarkan peristiwa yang ramai dibicarakan itu terjadi di acara lari 5K Unisa Running 2018. Menurut Ruhiyana, peristiwa itu terjadi saat pelari perempuan tengah melintasi Dusun Mlangi, Desa Nogotirto, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman.

"Sudah kami klarifikasi. Salah satu peserta memang dipukul di salah satu bagian tubuhnya. Dari oknum warga diperingatkan karena dianggap memakai pakaian yang tidak pantas. Dalam hal ini memakai hotpants," ujar Ruhiyana di Unisa, Sabtu (5/5).

Ruhiyana menerangkan seorang pelari laki-laki yang juga rekan pelari perempuan yang dipukul di salah satu tubuhnya mencoba membela. Tetapi, kata Ruhiyana, justru mendapatkan pemukulan di wajahnya.

Ruhiyana menambahkan, setelah kejadian itu, pihak panitia kemudian melakukan klarifikasi ke pihak desa yaitu ke Kepala Dukuh. Ruhiyana mengungkapkan acara lari yang digelar sudah sesuai dengan prosedur yang ada.

"Kami bekerjasama dengan PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) dalam penyelenggaraan. Dengan pihak kampung secara prosedural sudah. Izin (kegiatan) juga ada," terang Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Unisa ini.

Ruhiyana mengaku menyesalkan terjadinya insiden tersebut. Menurutnya standar berpakaian yang digunakan oleh para pelari sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh indul olahraga atletik, PASI.

"Sebenarnya kami berpikiran sesuai standar. Ini aturan mainnya sesuai PASI. Event lari ini terbuka untuk umum. Pakaian yang dikenakan pelari sesuai standar kenyamanan mereka dalam berlari. Tidak hanya korban. Banyak juga yang pakai hotpants," ulas Ruhiyana.

Ruhiyana menambahkan permasalahan dalam even lari tersebut sebenarnya sudah selesai. Karena pihak Unisa sudah melakukan mediasi dengan pihak kampung.

"Kami anggap sudah selesai," tutup Ruhiyana. [gil]

Let's block ads! (Why?)

https://www.merdeka.com/peristiwa/dianggap-berpakaian-kurang-sopan-pelari-wanita-di-yogyakarta-dipukul-kakek-kakek.html

No comments:

Post a Comment

Search

Featured Post

This North Texas city has asked large trucks to avoid its quaint downtown. They come anyway - Yahoo News

ragamnyakabar.blogspot.com Glen Rose’s downtown — lined with boutiques, antique shops, bookstores and cafes in early 20th century building...

Postingan Populer