Merdeka.com - Jalur pendakian Gunung Merapi dinyatakan ditutup terkait adanya letusan freatik, pada Jumat (11/5) sekira pukul 07.32 WIB. Letusan disertai suara gemuruh dengan tekanan sedang hingga kuat dan tinggi kolom 5.500 meter dari puncak kawah. Letusan melontarkan abu vulkanik, pasir dan material piroklatik.
BERITA TERKAIT
"Kami sudah mengeluarkan peringatan kepada para pendaki agar tidak naik ke Merapi. Sebab, dari hasil koordinasi dengan Taman Nasional Merbabu dan Merapi, semua jalur pendakian setelah munculnya erupsi harus ditutup sampai batas waktu yang belum ditentukan," ungkap Kepala Basarnas Jawa Tengah Noer Isrodin saat dihubungi, Jumat (11/5).
Dia menjelaskan, penutupan jalur pendakian sampai kondisi Merapi berangsur normal. Untuk saat ini, Isrodin mengungkapkan, terdapat 160 pendaki yang sempat tertahan saat Merapi mengalami erupsi.
Menurutnya dari 160 pendaki itu, terdapat 150 orang di antaranya sudah dievakuasi turun ke basecamp. "Dua tim kita yang mengevakuasi 150 pendaki turun dari puncak. Sedangkan, 10 orang sisanya masih dalam posisi turun melalui jalur Selo, Boyolali," tutur Isrodin.
Meski begitu, ia mengaku belum bisa memastikan apakah para pendaki tersebut mengalami luka-luka atau tidak. Ia berjanji akan mengupdate informasi mengenai mereka jika sudah berhasil dievakuasi seluruhnya.
"Belum bisa dipastikan apakah ada yang terluka atau tidak. Nanti ya kita update lagi," terang Isrodin. [fik]
https://www.merdeka.com/peristiwa/ada-letusan-freatik-jalur-pendakian-gunung-merapi-ditutup.html
No comments:
Post a Comment