Merdeka.com - Puluhan ribu demonstran di Pamplona, Spanyol, turun ke jalan kemarin setelah para pelaku pemerkosaan massal terhadap gadis 18 tahun hanya dinyatakan bersalah atas pelecehan seksual berulang. Peristiwa pemerkosaan massal itu terjadi pada 2016 ketika acara festival banteng.
BERITA TERKAIT
Laman CNN melaporkan, Minggu (29/4), polisi setempat mengatakan warga sudah tiga hari berturut-turut berunjuk rasa di jalan menuntut para pelaku pemerkosaan dihukum lebih berat.
Para demonstran meneriakkan slogan menentang keputusan pengadilan di wilayah Navarro yang menghukum lima pria itu dengan penjara sembilan tahun lantaran perbuatan 'pelecehan seksual', dakwaan yang lebih ringan dibanding jika kasus itu dianggap pemerkosaan massal.
Ketika keputusan pengadilan diumumkan ribuan warga di Madrid, Barcelona, Valencia, Pamplona, dan Alicante ramai-ramai turun ke jalan memprotes.
Sebagian membawa spanduk bertuliskan 'Itu bukan pelecehan, itu pemerkosaan'. 'Pengadilan ini omong kosong!' seru yang lainnya. Massa berkerumun di luar kementerian kehakiman di Madrid, barcelona, dan sejumlah kota di Spanyol.
Para pelaku dinyatakan bersalah karena 'pelecehan seksual berulang-ulang' terhadap korban di sebuah lobi gedung saat dini hari pada 7 Juli 2016. Mereka tidak didakwa memperkosa.
Menurut koran lokal El Mundo, jaksa menuntut para pelaku dengan hukuman 22 tahun penjara masing-masing untuk dakwaan yang lebih berat dari keputusan hakim.
Kasus ini disebut sebagai 'la manada' di Spanyol, atau 'sekawanan serigala' mengacu pada nama sebuah grup WhatsApp tempat para pelaku berkomunikasi. [pan]
https://www.merdeka.com/dunia/tersangka-pemerkosaan-massal-dihukum-ringan-ribuan-warga-spanyol-turun-ke-jalan.html
No comments:
Post a Comment