Merdeka.com - Lantaran duit yang diminta tak diberikan, seorang honorer di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, berinisial MPH (24), nekat menganiaya dan mengancam akan membunuh ibu kandungnya sendiri inisial CI (47). Pelaku pun ditangkap polisi setelah dilaporkan korban.
BERITA TERKAIT
Perbuatan pelaku berawal saat dirinya meminta uang kepada ibunya sebesar Rp 2 juta untuk ongkos berangkat ke Jawa di rumahnya di Desa Karang Dapo, Kecamatan Karang Dapo, Muratara, Minggu (15/4).
Korban tak memenuhi permintaan anak keduanya dari empat bersaudara itu, karena sudah diberikan sebanyak Rp 1,3 juta.
Pelaku pun emosi. Dia mengambil parang dan langsung memecahkan kaca pintu rumah. Lalu, dia membakar hordeng dengan maksud agar rumahnya terbakar.
Tak itu saja, pelaku mengancam akan membunuh ibunya jika tak memberikan uang yang diminta. Takut terjadi apa-apa, korban mengabulkan permintaan anaknya, tetapi hanya Rp 300 ribu.
Kesal dengan sikap kasar anaknya, korban akhirnya melapor ke polisi. Begitu pelaku pulang ke rumah, petugas meringkusnya tanpa perlawanan, Kamis (26/4) malam.
Kapolres Musi Rawas AKBP Bayu Dewantoro mengungkapkan, ulah pelaku ternyata sudah kerap dilakukan terhadap ibunya. Bahkan, korban pernah dipukul oleh tersangka hanya gara-gara sepele.
"Dia kita tangkap atas laporan ibu kandungnya sendiri sebagai korban yang tidak tahan lagi, pelaku biasa memukul ibunya," ungkap Bayu, Jumat (27/4).
Dalam penangkapan itu, petugas mengamankan barang bukti, di antaranya sebilah parang, gorden yang sudah terbakar, dan pecahan kaca pintu rumah. Tersangka bakal dikenakan Pasal 351 KUHP dengan ancaman maksimal 2,8 tahun penjara.
"Tersangka anak durhaka, harus jadi pelajaran bagi masyarakat umum. Bagaimana pun ulah tersangka tak patut secara etika dan hukum," pungkasnya. [cob]
https://www.merdeka.com/peristiwa/tak-dikasih-uang-seorang-honorer-aniaya-dan-ancam-bunuh-ibu-kandung.html
No comments:
Post a Comment