Merdeka.com - Polisi menemukan fakta menarik terkait serangan van mematikan yang menewaskan 10 orang pejalan kaki di Kanada, Senin waktu setempat.
BERITA TERKAIT
Divisi Pembunuhan Kepolisian Toronto Detektif Graham Gibson mengatakan, kemungkinan pelaku Alek Minassian (25), adalah seorang pria yang memiliki dendam dengan wanita. Penjelasan ini di dapat dari hasil jejak digital pelaku di Facebooknya beberapa saat sebelum peristiwa tragis itu terjadi.
Minassian diketahui merupakan salah satu anggota komunitas 'rahasia' pembenci para wanita.
Postingan yang kini sudah dihapus itu memberi hormat kepada Elliot Rodger, seorang mahasiswa perguruan tinggi yang membunuh enam orang dan melukai 13 orang dalam serangan penembakan dan penikaman di dekat Universitas California, Santa Barbara, pada tahun 2014. Belakangan diketahui motif Rodger karena masalah asmara dan terkucil dari lingkungan sosial.
Dikutip dari Al Arabiya, Rabu (25/4), pesan itu menuliskan bahwa Rodger sebagai 'Gentlemen Agung', dan mengatakan 'Pemberontakan Incel sudah dimulai! Kami akan menggulingkan semua Chads dan Stacys!'. Istilah Chat dan Stacys merupakan bahasa slank merujuk pada pria dan wanita.
Korban tewas dan terluka sebagian besar adalah wanita. Mereka yang tewas termasuk seorang wanita dari Toronto Anne Marie D'Amico, berusia 30 tahun, yang aktif dalam kegiatan sukarelawan. Sedangkan korban lain adalah seorang mahasiswi di Seneca College, yang juga jadi tempat belajar Minassian.
Selain itu, ada tiga warga negara asing yang turut menjadi korban, antara lain seorang warga negara Yordania dan dua warga Korea Selatan termasuk di antara mereka yang tewas.
[frh]
https://www.merdeka.com/dunia/polisi-sebut-pelaku-penabrakan-van-di-kanada-kemungkinan-karena-dendam-pada-wanita.html
No comments:
Post a Comment