Merdeka.com - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melakukan pertemuan dengan Persaudaraan Alumni (PA) 212. Menurut Gatot, hal itu adalah komunikasi baik antara pemerintah dan kelompok ormas.
BERITA TERKAIT
"Ya bagus, presiden ketemu ormas Islam dan (ormas) agama kristen, katolik, protestan, ya itu langkah bagus sehingga ada komunikasi antara pemerintah dengan tokoh agama yang selalu menyuarakan perdamaian," kata Gatot usai diskusi Urun Rembuk Kebangsaan yang dihelat Nusantara Foundation di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Rabu (25/4).
Seperti diketahui, Presiden Jokowi melakukan pertemuan dengan PA 212 di Masjid Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/4). Jokowi mengatakan tujuan pertemuan tersebut dalam rangka mempererat silaturahmi dan menjaga persaudaraan.
"Semangatnya adalah menjalin tali silaturahmi dengan para ulama, habib, kiai, ustaz dari seluruh provinsi yang ada di Tanah Air. Menjalin persaudaraan, ukhuwah kita dalam rangka ya menjaga persaudaraan, persatuan di antara kita," ujar Jokowi usai acara pelepasan ekspor perdana Mobil Mitsubishi Expander tahun 2018 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (25/4).
Namun klaim berbeda disampaikan Ketua Tim 11 Ulama PA 212, Misbahul Anam. Menurut dia, pertemuan itu guna membahas agenda rahasia seputar kriminalisasi ulama.
"Jadi pertemuan tersebut bertujuan untuk menyampaikan informasi akurat terkait dengan kasus-kasus kriminalisasi para ulama dan aktivis 212," jelas Misbahul dalam konferensi pers di Restoran Larazeta, Tebet, Jakarta Selatan.
Karena itu, Misbahul menyayangkan bocornya foto soal pertemuan tersebut. Dia pun meminta pihak istana mengusut tuntas kelalaian itu.
"Kami meminta Istana mengusut tuntas bocornya foto dan berita tersebut sebagai kelalaian aparat Istana yang tidak bisa menjaga rahasia negara. Dan kami tetap mendesak Presiden untuk segera menghentikan kebijakan kriminalisasi terhadap ulama dan aktivis 212," tegas dia.
Reporter: Muhammad Radityo
Sumber: Liputan6.com[rzk]
No comments:
Post a Comment