Rechercher dans ce blog

Monday, April 23, 2018

Dibuntuti dari Medan, bandar sabu ditangkap di Padang

Merdeka.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumbar menggagalkan penyelundupan sabu melalui jalur udara di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Minggu (22/4). Pemuda bernama Muhammad Rijal (22), diamankan petugas dengan barang bukti 215 gram sabu. Barang haram itu disembunyikan di celana dalam.

BERITA TERKAIT

Kepala Bidang Pemberantasan BNN Sumbar, AKBP Emrizal Hanas mengatakan, pengungkapan penyelundupan sabu tersebut setelah dilakukan penyelidikan selama enam bulan. Kemudian, pihaknya berkoordinasi dengan deputi intelijen BNN pusat untuk mendapatkan jadwal penerbangan tersangka.

"Setelah mengetahui jadwal penerbangan tersangka, kami berkoordinasi dengan PT Angkasa Pura II untuk merencanakan penangkapan. Sebelumnya, kami juga mengirimkan satu anggota untuk melakukan surveillance terhadap tersangka ke Bandara Kualanamu, Kota Medan," terang Emrizal Hanas saat jumpa pers di kantor BNN Sumbar, Senin (23/4).

Setelah itu, pada Minggu pukul 11.05 WIB tersangka sampai di Bandara Kualanamu, Kota Medan dan kemudian langsung diikuti oleh anggota BNN. Dalam hal ini, pihak BNN juga bekerjasama dengan Lion Air yang menjadi maskapai penerbangan tersangka ke Kota Padang dan Bea Cukai Padang.

"Anggota kami memesan tiket persis berada di belakang tersangka untuk mengikuti gerak geriknya. Kemudian didapat tersangka pukul 13.00 WIB take off dari Medan menuju Kota Padang," jelasnya.

Emrizal menambahkan, setelah maskapai Lion Air sampai di bandara Minangkabau, pihaknya bersama anggota terus memantau pergerakan tersangka. Pihak bandara sengaja memindahkan jalur keluar tersangka dari domestik ke internasional.

"Sengaja dipindahkan agar sepi dan kemudian kita langsung amankan tersangka tanpa perlawanan. Saat dilakukan penggeledahan, ditemukan sabu seberat 215 gram di celana dalam tersangka," jelasnya.

Selain sabu, polisi juga menyita handphone, boarding pass, paspor, buku tabungan, kartu debit, KTP, dan uang tunai sebesar Rp 540.000. Semua barang bukti itu, merupakan milik tersangka.

"Usai dilakukan penangkapan kemudian kami melakukan pengembangan kemana sabu tersebut akan dikirim. Dari hasil interogasi, didapat pengakuan tersangka akan dikasih oleh seseorang di Kota Padang yang telah menunggu," bebernya.

Dari penangkapan itu, BNN Sumbar melakukan pengembangan terhadap penerima barang dari tersangka. Sekitar pukul 17.00 WIB, ditangkap tersangka lain atas nama Ferizal (32).

"Tersangka kedua ini kita tangkap di kawasan Jalan Hamka, Air Tawar, Kecamatan Padang Utara. Di tangan tersangka Ferizal kita juga mengamankan satu paket kecil sabu seberat 1 gram, dan selanjutnya kedua tersangka kita bawa ke kantor untuk pemeriksaan lebih lanjut," cetusnya.

Sengaja tidak ditangkap di Medan

BNN sengaja tidak menangkap tersangka ketika sampai di Kota Medan. Alasannya, jika terlebih dahulu ditangkap, maka jaringan tersangka yang berada di Kota Padang kemungkinan tidak akan terungkap.

"Maka itu kita menunggu hingga sampai di BIM baru kita tangkap, dan dalam hal ini bukan berarti Bandara Kuala Namu kebobolan," ulasnya.

Sementara itu General Manajer BIM, Dwi Ananda Wicaksana mengatakan, PT Angkasa Pura II mendukung penuh pengungkapan kejahatan di bandara. Pihaknya juga memastikan faktor keamanan sehingga tidak membahayakan penumpang lain saat penangkapan.

"Penumpang lain tidak terganggu dan kita pastikan saat penangkapan tidak kecurigaan. Maka itu, pesawatnya domestik kemudian kita arahan ke internasional agar sedikit sepi. Prinsipnya kita pihak bandara sangat mendukung dan akan terus saling kerjasama," katanya. [noe]

Let's block ads! (Why?)

https://www.merdeka.com/peristiwa/dibuntuti-dari-medan-bandar-sabu-ditangkap-di-padang.html

No comments:

Post a Comment

Search

Featured Post

This North Texas city has asked large trucks to avoid its quaint downtown. They come anyway - Yahoo News

ragamnyakabar.blogspot.com Glen Rose’s downtown — lined with boutiques, antique shops, bookstores and cafes in early 20th century building...

Postingan Populer